Senin, 01 Desember 2008

My StOrY

Menanti Raya

Klik!,Nina membuka e-mail.Sudah dua hari,wanita 35 tahun itu belum mengecek e-mail.Biasanya dalam sehari,ia bisa membuka surat-surat elektroniknya hingga lima kali.Tapi sejak flu kemarin,Nina tak bergairah untuk membacanya.Benar saja,ada 587 unread yang belum dibuka.
Ada satu e-mail yang menarik perhatian Nina.Yaitu e-mail dari Raya,mantan kekasihnya yang kini berada di Singapura.Selain menanyakan kabar,Raya juga mengatakan akan pulang ke indonesia menjelang lebaran.Bermacam -macam perasaanmulai berkecamuk.Kangen juga takut bertemu Raya.
Tiba-tiba,Reine teman Nina yang mejanya persis disampingnya.Nina terkaget,dan berusaha tersenyum.Di ruang meeting untungnya sedang kosong.Sehingga Nina bisa curhat kepadanya.Reine memang tidak tahu persoalan sebenarnya.Yang ia tahu Raya adalah mantan kekasih Nina.Padahal kisah mereka tak sesederhana itu.Raya dan Nina memang pernah menjalin hubungan spesial.Tapi hubungan mereka tak mulus.Ya.....karena orang tua Nina yang sangat berada tak ingin jika anaknya dengan Raya yang berasal dari keluarga biasa-biasa saja.
Hingga suatu hari terbesit dalam fikiran Raya untuk melakukan ide gila,sehingga orang tua Nina tak bisa menolak Raya untuk menjadi menantunya.Tentu saja Nina terkaget bukan main.
****
Ketika beduk maghrib berbunyi,tanda berbuka.Rasya,anak Nina,lari menyambar kurma di meja makan.Nina hanya mengamati tingkah anaknya yang lucu ketika berbuka puasa.Rasya memang anak yang lucu dan mandiri.Ketika telepon rumah berbunyi,dia langsung mengangkatnya.Kemudian ia memberikannya kepada bundanya.Ternyata Raya sudah sampai di sini.
Dengan sekuat tenaga Nina menceritakan Rasya kepadaRaya.Sepertinya Raya tak percaya bahwa Rasya adalah anak kandungnya.
****
Setelah pagi,tetangga Nina hilir untuk saling bersalaman.Tapi Nina tak kuasa untuk ke rumah tetangganya,karena menangis semalaman.Rasya senang sekali setelah dari rumah tetangganya.dengan menggenggam uang ribuan di tangannya.Dengan senang dia memberitahu bundanya.dia membawa uang yang begitu banyak.B undanya bingung,karena Rasya mengatakan uang itu dari papanya.Spontan Nina menghadap ke pintu rumahnya,dilihatnya Raya tersenyum manis.Raya mengatakan akan segera nmenikahinya.Mereka hidup dengan penuh kebahagiaan dengan keluarga barunya...

Tidak ada komentar: